Taman Hijau Rekomendasi untuk Liburan Keluarga di Sukoharjo

 


Sebagai warga Sukoharjo yang sehari-hari melewati jalan, pasar, dan sudut-sudut kampung, saya paham betul betapa berharganya ruang terbuka hijau untuk keluarga: tempat anak lari-lari, piknik sederhana, pijakan napas segar setelah seminggu kerja, sampai ruang untuk pedagang kecil berjualan jajanan favorit anak. Di artikel ini saya rangkum taman-taman hijau yang ramah keluarga di Sukoharjo beserta peran Dinas Lingkungan Hidup dlhsukoharjo.id dalam menjaga taman-taman tersebut tetap asri dan terawat.

1. Taman Pakujoyo — Favorit keluarga yang lengkap fasilitasnya

Taman Pakujoyo (terletak di Kelurahan Gayam) sudah menjadi opsi utama warga untuk jalan pagi, bermain anak, dan acara keluarga kecil-kecilan. Luasnya cukup untuk area bermain anak, jalur pejalan kaki, gazebo, dan panggung kecil untuk kegiatan komunitas. Banyak keluarga yang membawa tikar, cemilan, dan alat permainan sederhana untuk piknik sore. Selain gratis (biasanya hanya membayar parkir), taman ini juga sering menjadi ruang edukasi lingkungan dan bazar UMKM lokal — pas buat anak-anak belajar sambil bermain.

2. Taman Wijaya Kusuma & Taman Losari — Tenang untuk keluarga dengan balita

Untuk keluarga yang mencari suasana lebih tenang, Taman Wijaya Kusuma dan Taman Losari menawarkan area hijau yang rapi, tempat duduk yang cukup, dan jalur pedestrian yang aman untuk dorong stroller atau bersepeda kecil. Cocok untuk keluarga yang ingin ngobrol santai sambil anak bermain di area hijau tanpa keramaian. (Beberapa liputan lokal juga merekomendasikan taman-taman kecil ini sebagai pilihan rekreasi sehari-hari.

3. Waduk Mulur & Sekitarnya — Kombinasi alam terbuka dan area hijau luas

Walau bukan “taman kota” klasik, Waduk Mulur (di wilayah Bendosari) memberi pengalaman ruang hijau yang lebih luas: udara segar, pemandangan air, dan area untuk jalan-jalan keluarga sambil menikmati sunset. Waktu terbaik adalah sore hari ketika angin sepoi dan lampu-lampu pedesaan mulai menyala. Untuk keluarga pecinta foto dan anak yang suka berlari, tempat ini menyenangkan.

4. Taman Bunga & Event Musiman — Warna-warni untuk pengalaman berbeda

Sukoharjo kadang mengadakan event taman bunga atau pameran tanaman yang cocok untuk anak yang suka warna-warni dan belajar tentang bunga. Beberapa destinasi wisata lokal juga menampilkan taman bunga kecil yang ramah foto keluarga — jangan lupa datang pagi atau sore agar tidak kepanasan dan hasil foto lebih bagus.

5. Alternatif dekat: Taman Balekambang (Solo) — Pilihan “hari besar” untuk keluarga

Kalau mau yang lebih luas dan ada wahana edukasi, Taman Balekambang di Kota Solo (jarak dekat dari Sukoharjo) sering jadi tujuan keluarga untuk jalan-jalan seharian. Taman ini punya budaya sejarah, area bermain lebih luas, dan terkadang ada biaya masuk kecil — pas untuk jadwal akhir pekan yang ingin “naik kelas” dari piknik di taman lokal.

Tips Liburan Keluarga di Taman (Versi Warga Lokal)

  1. Pilih jam: pagi (06.00–09.00) atau sore (16.00–18.00) untuk suhu nyaman.

  2. Bawa alat sederhana: tikar, tisu basah, handsanitizer, kantong sampah untuk sampah sendiri.

  3. Hormati fasilitas: gunakan tempat sampah, jangan merusak tanaman, dan awasi anak di area bermain.

  4. Dukung pedagang lokal: beli jajanan atau minuman dari UMKM setempat — membantu ekonomi mikro.

  5. Cek jadwal event: kadang ada pasar kreatif atau kegiatan edukasi anak di akhir pekan.


Peran Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sukoharjo dalam Menjaga Taman Asri

Sebagai warga yang sering melihat kerja-kerja lapangan, peran DLH sangat sentral. Berikut ringkasan peran dan program yang biasanya dilakukan DLH menurut dokumen dan laporan daerah:

1. Perencanaan dan pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH)

DLH menyusun rencana peningkatan luas RTH, menentukan lokasi penanaman pohon, serta merancang standar fasilitas minimal taman (bangku, jalur pedestrian, lampu, toilet, tempat sampah). Perencanaan ini penting agar taman memenuhi kebutuhan publik sekaligus fungsi ekologis sebagai “paru-paru” kota.

2. Pemeliharaan rutin dan perawatan fasilitas

DLH bertanggung jawab pada perawatan rutin: pemangkasan rumput, penyiraman, perbaikan lampu taman, pengecatan fasilitas, dan pengelolaan sarana bermain. Anggaran pemeliharaan pun dialokasikan untuk memastikan taman tidak terbengkalai — meski ada tantangan anggaran dan sumber daya di lapangan

3. Penghijauan terarah & program penanaman pohon

Program menanam pohon di area publik, sepanjang jalan, dan di lingkungan sekolah/masjid dilakukan untuk memperluas koridor hijau. Selain estetika, ini membantu penyerapan panas kota dan mengurangi polusi lokal.

4. Kolaborasi dengan masyarakat & insentif partisipasi

DLH kerap mengadakan lomba lingkungan, program sekolah hijau, dan memberikan penghargaan kepada pihak swasta atau komunitas yang berkontribusi pada lingkungan. Keterlibatan warga dan UMKM lokal mendorong rasa memiliki sehingga taman lebih dipelihara oleh komunitas

5. Pengawasan dan standardisasi fasilitas taman

Melalui evaluasi dan audit (mis. studi fasilitas Taman Pakujoyo), DLH dan stakeholder pendidikan/perencanaan menilai standar taman — apakah ada tempat sampah, lampu, drainase, papan informasi, toilet, dan fasilitas ramah anak. Rekomendasi perbaikan kemudian dijadikan prioritas perawatan.

You Might Also Like

Tidak ada komentar

Hai, silahkan tinggalkan komen, pesan dan kesannya. Tapi maaf untuk menghindari spam dimoderasi dulu sebelum dipublikasi ya.