Kusta, Pemerintah dan Cara Peningkatan Taraf Hidup OYPMK


Kalau mendengar istilah OYPMK, apa sih yang terbersit di fikiran kalian? bingung ya? semacam singkatan apa gitu? PMK, PM atau OYP? seperti salah satu nama boyband  dari Korea yaks? padahal salah Gaeess, pelafalannya nggak dipisah. Tetap OYPMK gitu digabung Menjadi satu.  Jadi bukan seperti yang kalian fikirkan.


Sini-sini aku bisikin. Jadi  OYPMK atau disebut juga dengan Orang Yang Pernah Mengalami Kusta? Yes OYPMK adalah hal yang bersinggungan dengan kusta ya, bukan yang lain ya dear.


Bicara mengenai kusta, mungkin kalian  ada nggak nih yang pernah memiliki teman, saudara atau orang terdekat yang pernah menderita kusta. Kalau ada please deh jangan dikucilin, jangan memandang kusta itu sebagai sesuatu penyakit yang memastikan banget. Karena pada dasarnya kusta bisa kog disembuhkan. 


Yups, kusta bisa disembuhkan karena sekarang ini sudah ada obatnya. Asal penderita kusta mau berobat ke dokter, rajin minum obat, menjaga kebersihan serta terus Konsultasi pada dokter mengenai progres sakitnya sudah pasti bisa sembuh. 


Nah biar tidak salah kaprah, kita sedikit cerita yuk mengenai Kusta dan OYPMK ini. beneran deh bakal membuka insight yang baru pastinya.


Kusta dan OYPMK



Kusta adalah salah satu penyakit menular yang menyerang kulit, sistem jaringan saraf perifer, mata, dan selaput lendir. 


Penyakit Kusta ini memang dapat menyebabkan mati rasa pada tungkai dan kaki. Bahkan penderitanya sendiri bisa tidak sadar mengalami Penyakit kusta karena tidak merasa apa-apa. Maka sebaiknya kita harus lebih aware dengan perubahan yang terjadi pada tubuh kita ya.


Penularan penyakit kusta ini terkadang disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium leprae melalui droplet percikan ludah atau dahak yang keluar pada saat penderita kusta batuk atau bersin. 


Menurut data dari WHO, Negara Indonesia menempati urutan ketiga terbesar penderita kusta di dunia sebanyak 8% dari total penderita kusta global. Bahkan menurut data tersebut sebanyak 9.14% kasus kusta terjadi pada usia anak-anak. 


Penyakit kusta untuk saat sekarang ini terbukti dapat ditangani dan jarang menyebabkan resiko kematian. Tetapi yang harus diwaspadai bahwa penderita kusta sangat beresiko mengalami difabilitas. Sehingga akibat terburuknya yang dialami oleh OYPMK adalah diskriminasi yang mereka alami baik di lingkungan masyarakat, sekolah maupun di tempat kerja.


Hampir sebagian besar orang sangat menjauhi OYPMK karena mereka meyakini OYPMK dapat menularkan penyakit kustanya. 


Mereka tidak mengetahui jika penyakit kusta tidak akan menular jika hanya dengan bersalaman, berpegangan tangan, duduk satu kursi, berhubungan seksual suami istri bahkan dari ibu hamil kepada janinnya.


Kusta hanya menular apabila terkena percikan droplet secara terus menerus dalam kurun waktu yang lumayan lama. Jadi apabila seseorang sangat menjaga kebersihan badannya otomatis persentase penularan kusta dapat berkurang drastis. 


Webinar OYMPK yang Berdaya Lawan Stigma




Menjadi seorang OYPMK memanglah tidak mudah. Bagaimanapun berbagai stigma di dalam masyarakat mengenai penyakit kusta ini sudah membuat masyarakat begitu takut menerima penderita kusta kembali hadir di tengah-tengah mereka. 


Apalagi bila berbicara mengenai akses pekerjaan untuk para OYPMK bisa dibilang sangat sedikit sekali yang menerimanya. Miris sekali mengingat tak seharusnya diskriminasi ini masih terjadi di Indonesia pada saat akses informasi sudah demikian terbukanya bukan?


Keadaan semakin memburuk Karena stigma tersebut banyak perusahaan berangapan bahwa OYPMK berpotensi merugikan perusahaan Kinerja mereka dianggap buruk karena diklaim hanya berpendidikan rendah.


Dari data yang dikumpulkan oleh team KBR.id, data tingkat partisipasi angkatan kerja tahun 2019, hanya 45.9% difabel dan OYPMK usia kerja yang mendapatkan pekerjaan. Jumlah tersebut adalah 1/3 dari populasi difabel dan OYPMK. Dipastikan dari 10 OYPMK hanya 5 orang yang mendapatkan pekerjaan.


Beruntung sekali  Mahdis Mustafa saat ini berkesempatan bekerja di Makassar sebagai supervisor cleaning service di PT. Azaretha Hana Megatrading. Bisa dibilang Mahdis merupakan  OYPMK yang cukup berdaya.


Mahdis Mustafa  membawahi  dua tim yang bekerja di rumah sakit dulu tempatnya dirawat. Menurutnya masalah stigma dan diskriminasi yang ia dan OYPMK lain rasakan masih sering dia alami. Seperti pada saat bertemu cepat-cepat memgalihkan pandangan dan pura-pura Tak melihatnya.


Namun meski demikian Mahdis Mustafa berharap pada suatu saat nanti akan terjadi perubahan mengenai stigma di masyarakat sehingga kawan-kawan OYPMK dapat menikmati kehidupan yang lebih baik lagi.


Peran Pemerintah Meningkatkan Taraf Hidup OYPMK


Saat ini Pemerintah  melalui Kementerian Kesehatan memiliki program pengendalian kusta. Semua Hal mengenai kusta mulai dari pemberian obat gratis, pencegahan kusta, pelatihan deteksi dini untuk tenaga kesehatan dan masyarakat, menyuplai dana untuk mendukung Indonesia bebas kusta, hingga kampanye menghapus stigma terkait kusta. Telah Menjadi program Kemenkes.


Menurut Dokter Agus, di Papua pada saat ini ada kasus OYPMK yang tengah didalami oleh kementerian di Papua melalui penelitian lebih lanjut. Ada beberapa hal yang sangat ditakutkan  mengingat di Papua pada saat ini terjadi alergi genetik yang memungkinkan akan ada transmisi kusta lebih cepat apabila dibanding daerah lain.


NLR Indonesia adalah LSM yang bergerak di bidang pemberantasan kusta dan inklusifitas bagi difabel, termasuk difabel akibat kusta. memiliki motto "Hingga kita bebas dari Kusta" NLR telah bekerjasama dengan pemerintah Indonesia sejak tahun 1975. NLR juga melaksanakan program PEP+ di India, Brazil dan Indonesia 


Pesan Mahdis Mustafa Untuk OYPMK


1. Jangan Terlalu Memikirkan Apa Kata Orang.


Tak Perlu memikirkan apa kata orang lain itu terkadang ada benarnya lho. Mungkin mereka secara langsung mengatakan sangat anti pada OYPMK karena takut tertular. It's okey, Tak Perlu diambil pusing. Mereka berhak menentukan apa yang Menjadi pikiran mereka sendiri.


Meskipun kita  semua tahu kalau hal ini tidak benar kan? karena Ketika sudah sembuh ya beneran sembuh. Buat saja dirimu bahagia. Jangan terlalu mempedulikan mereka bicara apa di belakang kita.


2. Buat Diri Kita Berdaya, Gali Potensi Diri


Menjadi OYPMK memang terkadang membuat kita terasa minder serta rendah diri. Ketakutan terbesar Kita adalah bagaimana kalau nantinya Kita Menjadi seseorang yang tidak berguna.


Padahal hal itu salah besar. Kita tidak perlu merisaukan sesuatu yang belum terjadi. Cukup gali potensi yang ada pada diri kita. Karena setiap dari diri kita tentunya memiliki kesempatan yang sama besarnya dalam pekerjaan.  


Segera ambil peluang yang ada. Tak Perlu pilih-pilih untuk bekerja di kantor. Bekerjalah sesuai dengan kemampuan yang kamu Miliki saat ini.  Bisa Menjadi kurir, driver, penjahit,  Blogger, content creator dll.


3. Terbuka Dan Apa Adanya


Pada saat melamar suatu pekerjaan ada baiknya menjadi  terbuka kepada HRD jika kamu adalah OYPMK. Hal ini Tak perlu untuk ditutup-tutupi.

Yups, terbuka di awal ketika melamar pekerjaan tentu lebih baik daripada sakit dikemudian Hari Karena dikeluarkan karena ketahuan sebagai OYPMK


Penutup 

Demikianlah Peran Pemerintah dalam Upaya Peningkatan Taraf Hidup OYPMK di Indonesia. Semoga Hal ini bisa mewujudkan Indonesia sehat dan bebas kusta.


You Might Also Like

Tidak ada komentar

Hai, silahkan tinggalkan komen, pesan dan kesannya. Tapi maaf untuk menghindari spam dimoderasi dulu sebelum dipublikasi ya.