Melihat Potret Kusta di Indonesia

Kusta di indonesia

Selama ini, kita semua selalu terdoktrin kalau penyakit kusta adalah penyakit yang begitu menyeramkan. 


Penyakit kutukan sejak zaman sebelum masehi dan penyakit yang harus benar-benar dihindari agar tidak menular kepada diri kita maupun keluarga terdekat kita.


Contohnya semisal tahu Si Abang A itu terkena penyakit kusta ya nggak usah dekat-dekat. Hindari sejauh-jauhnya, Nggak usah cari penyakit dan ambil sisi amannya saja.

 

Kusta Penyakit Tropis yang Terabaikan

 

Kusta

Hingga dua tahun yang lalu, cara pandangku terhadap penyakit kusta ini berubah. Waktu itu aku sedang berkunjung ke rumah Pakde di Gorontalo. Sesaat  air mataku menetes tanpa terasa mengalir begitu saja waktu melihat keadaan jari tangan Pakde yang terluka akibat kena potong parang.


Awalnya aku mengira karena kebiasaan Pakde yang suka menebas pepohonan di kebun. Tapi tidak, ternyata syaraf jari-jari tangan Pakde sudah mulai mati rasa. Beliau tidak lagi bisa merasakan sakit dll.


Ya, akhirnya diketahui kalau Pakde menderita penyakit Kusta. Rasanya dunia runtuh sesaat waktu mendengarkan ceritanya. Tapi aku harus kuat dan menguatkan Pakde berserta anak-anaknya kalau semua akan baik-baik saja. Everything will be okey


“Pengobatan dokter sudah semakin canggih, obat-obatan gratis dari pemerintah bagi penderita kusta. Tak ada yang harus dikhawatirkan. Insyallah Uwak akan sembuh. Yang paling penting melakukan pengobatan secara tertib dan teratur mengkonsumsi obatnya.”

 

Penyakit kusta menular apabila penderita penyakit kusta tidak mau diobati secara teratur. Penularannya dengan cara Kontak yang lama melalui pernafasan.


Tapi, jangan takut. Tidak semua orang dengan mudah terserah penyakit kusta. Hanya Sebagian kecil orang akan dengan mudah tertular penyakit kusta karena daya tahan tubuhnya yang rendah akan kuman kusta.


Pada beberapa kasus yang anggota keluarganya terkena penyakit kusta dan enggan melakukan pengobatan, maka sudah seharusnya seluruh anggota keluarga tersebut melakukan pemeriksaan secara menyeluruh.

 

Peluncuran Proyek SUKA ( Suara Untuk Indonesia Bebas Kusta)

 

Suka

Rabu 14 April 2021. Beruntung sekali rasanya aku bersama teman-teman blogger dan rekan-rekan media berkesempatan untuk mengikuti peluncuran proyek SUKA (Suara Untuk Indonesia Bebas Kusta). Jujur aku sangat antusias sekali. Disitu aku jadi tahu bagaimana gambaran penyakit kausta yang dialami oleh Pakdeku.


Beruntung meskipun sudah hampir terlambat penanganannya setidaknya masih bisa terselamatkan dan belum menularkan penyakitnya pada anggota keluarga lainnya. Karena pada kasus tertentu penderita penyakit kusta keadaan bisa saja menjadi lebih parah.


Di peluncuran proyek SUKA ini, aku jadi tahu bagaimana seharusnya mendukung orang yang pernah mengalami kusta (OYPKM). Jangan sampai kita salah dengan mengucilkan serta memperlakukannya dengan tidak adil ya.

 

Melihat Potret Kusta di Indonesia


Tak mau menyia-nyiakan kesempatan yang ada, pada hari Senin, 19 April 2020 aku kembali menyaksikan live talkshow di Youtube “ Channel Berita KBR ” yang sangat bermanfaat untukku. 


Insight baru tentu saja, Talkshow Ruang Public dengan tema “Melihat Potret Kusta di Indonesia” yang diadakan oleh KBR (kantor Berita Radio) dengan menghadirkan narasumber dr Udeng Daman(Technical Advisor Program Pengendalian Kusta NLR Indonesia) serta Monika Sinta (Team Leader CSR PT. United Tractor)


Talkshow ini benar-benar membuat cara pandangku terhadap penyakit kusta ini jadi berubah drastis dari beberapa tahun sebelumnya. Yang awalnya aku begitu antipati dan benar-benar menghindari karena merasa kusta ini merupakan penyakit kutukan perlahan-lahan memudar.


Dan sebagai seorang blogger, aku akan berusaha kuat agar bisa mengedukasi keluarga dekat maupun masyarakat sekitar tentang penyakit kusta ini. Setidaknya aku ingin memberikan informasi yang tepat. Seperti yang telah dilakukan oleh NLR Indonesia dan Radio KBR adalah Langkah kongkrit untuk memberi edukasi kepada masyarakat memberantas penyakit kusta.


Fakta Penyakit Kusta di Indonesia.


Pada saat ini negara Indonesia menempati peringkat ke tiga total kasus penyakit kusta terbanyak di dunia.  Dengan peringkat sebelumnya dibawah negara India dan negara Brazil. Disini kita tahu bahwa penyakit kusta memang membutuhkan pengananan serta perhatian yang lebih baik dari masyarakat sendiri maupun dari pemerintah.


Penyakit kusta merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh kuman Kusta (Mycobacterium leprae). Sebenarnya pencegahan awal penyakit kusta sudah dilakukan sejak kita bayi. Dengan vaksin BCG kemungkinan terkena penyakit kusta dapat kita cegah.


Gejala Awal Penyakit Kusta 


Penyakit kusta menyerang kulit, saraf tepi dan jaringan tubuh lain kecuali otak. Apabila menemukan bercak putih mati rasa seperti panu, secepatnya segera periksa ke puskesmas ataupun dokter terdekat.

Penyakit kusta dapat disembuhkan tanpa cacat  apabila penderita berobat secara dini dan teratur. Yang harus kita ingat bahwa penyakit kusta bukanlah penyakit keturunan maupun penyakit yang diakibatkan oleh guna-guna. Jadi berhenti mengobatinya dengan pengobatan yang tidak ada sangkut pautnya dengan Tindakan medis.

 

Kesimpulan

Suatu penyakit apapun itu apabila sudah takdirnya jatuh menimpa kita tentu tidak bisa kita hindari. Bagaimanapun caranya kita berlari menghindarinya. Yang bisa kita lakukan adalah menerimanya dengan hati yang legowo dan pasrah.


Selanjutnya berobat ke dokter adalah hal yang wajib. Mengikuti setiap steps pengobatan ataupun terapi yang dokter sarankan adalah hal mutlak yang harus kita lakukan.


Untuk lebih jelasnya tentang berbagai info dari isu yang menarik lainnya kita bisa mengunjungi Kanal YouTube Berita KBR. Ataupun mengikuti akun social media KBR di Instagram @kbr.id , twitter @beritaKBR, Fanspage kantor berita Radio-KBR serta podcast KBR Prime.

You Might Also Like

Tidak ada komentar

Hai, silahkan tinggalkan komen, pesan dan kesannya. Tapi maaf untuk menghindari spam dimoderasi dulu sebelum dipublikasi ya.