A Thousand Promises, 1000 Janji Yang Belum Kau Tepati

Tentang 1000 janji yang belum kau tepati.

“Sesuatu yang ingin dicapai tidaklah selalu mudah, ada perih dan kepahitan disekitar, tapi semua itu tak akan pernah terwujud tanpa memulai prosesnya. “

Membaca novel a thousand promises ini membuat mata saya berkaca-kaca. Ada perih yang harus diikhlaskan. Ada sesuatu yang harus dibayar mahal untuk satu kata “cinta”

Lalu sepantas apa cinta untuk dipertahankan ketika begitu banyak hal yang harus dikorbankan?

Siapkan saja satu box tisyu ketika matamu mulai menghangat, lalu nikmati kata demi kata yang menari-nari dalam tiap lembarnya. Saya mengulang-ulang membaca beberapa lembar yang benar-benar favorite disana. Rasanya tak rela novel ini habis saya baca.

Welcome to Naminara Republic

Sekilas imajinasi di kepala saya membentuk keindahan pulau Nami yang sangat terkenal dalam drama korea. Perpaduan pulau yang sarat akan keromantisan ditambah dengan daun maple yang berguguran dimana-mana. Membuat suasana romantic menjadi perfect.

Di dalam novel ini penulisnya beneran bisa membuat saya beimajinasi disana. Latarnya benar-benar digambarkan dengan sangat apik. Baik waktu di nami Island maupun saat sedang berada di palestina.

Rumaisha Rafani, satu tokoh utama yang digambarkan disini. Tapi entah mengapa di mata saya malah terlihat gambaran dari sosok penulisnya sendiri Mells Shaliha. Mungkin karena saya terlalu menghayati atau mungkin karena saya mengenal sendiri penulis ini layaknya kakak sendiri. 

Smart, beauty dan sholihah. Tiga poin yang melekat pada sosok penulisnya. Entahlah, mungkin juga karena kerinduan saya terlalu dalam. Hampir 14 tahun kami tidak pernah bertemu sejak terakhir berpisah. Semoga Allah menemukan kami kelak dalam satu moment yang sangat indah. Travelling ke Nami Island misalnya,  Aamiin Ya Robb.

“Sesekali kita akan merasa sakit atau menangis, sekali saja. Selebihnya biarkan senyuman mengurai Bahagia.”

Menurut kalian, mungkin tidak satu kesalahan berimbas pada beberapa hal di masa depan? Atau mungkin inikah yang disebut dengan rantai kehidupan yang terus saling jalin menjalin? Tapi tentu hal ini tidak bisa terjadi begitu saja tanpa campur tangan Allah lewat takdir bukan? Maka ketika kau kehilangan sesuatu yang sangat berharga dalam hidupmu bisa jadi itu Allah sedang menunjukan jalannya agar kamu mendapatkan hal yang lebih baik.

Beautifull place in dream

“Ada sesuatu yang tak terlihat namun begitu bisa dirasakan. Yaitu ketulusan. Manusia memiliki batas penglihatan namun hati tidak memiliki sekat.

Ini adalah cerita tentang seorang gadis sholihah yang bernama Rumaisha Rafani. Seorang writer yang mendapatkan beasiswa residensi penulis ke Seoul, korea selatan. Salah satu kesempatan yang sangat  berharga bukan, tak hanya tempat yang indah. Disana dia memiliki satu misi untuk menemukan kembali kakak perempuannya Arumi yang sudah lama putus hubungan dengan keluarganya.

Palestina yang masih menyisakan kenangan

Dari korea yang penuh keromantisan, setting berganti pada Palestina yang begitu saya rindukan. Gambaran palestina disini begitu nyata. Gaza, ah lagi-lagi luka mengangga ketika bicara tentang palestina. Sukarelawan yang terluka, huru-hara.  Mengapa mereka tidak membiarkan palestina hidup dengan penuh kedamaian? Terkadang saya tutup mata berharap ini hanya catatan netizen yang tidak bisa dipercaya. Anggap saja akun yang hanya mencari sensasi. Tapi lagi-lagi kejadian seperti ini nyata adanya. Pun ketika diceritakan lagi dalam bentuk novel, hati saya masih terasa perih.

“ Aku tidak tahu mulai kapan, tetapi hatiku selalu goyah di saat bahumu bergetar oleh luka”

Di novel A thousand promises ini bertabur kata-kata puitis penuh cinta, kasih sayang, ketulusan serta setia kawan. Jiwa romantisme saya bergejolak untuk merekam setiap bait-bait cinta di dalamnya. Ini bukan cinta biasa, ini kesetia kawanan yang tanpa disadari hadir begitu saja. Tentu saja dimulai dari sebuah ketulusan dan berakhir pada cinta yang tepat.

Teman adalah petunjuk ,kemana sebaiknya kaki melangkah dan menentukan tujuan.

Judul novel : A Thausand Promises

Penulis : Mell Shaliha

Penerbit : Tinta Medina Creative Imprint Of Tiga Serangkai

Cetakan : pertama Februari 2020

ISBN : 978-623-7394-33-4

Selamat sista Mell Shaliha finnaly bertambah lagi, terus dan terus karyanya. Tak pernah bosan membaca karya-karyamu sista. Meski kita pernah berda di forum yang sama, tapi tak mengapa saya berakhir menjadi penikmat karyamu saja. Fighting, kayao.

 

 

 

 

 

You Might Also Like

17 komentar

  1. Jadi tertarik karena ada banyak kata puitis penuh cinta dan kasih sayang. Pasti tar banyanya spt melayang2 hehe
    Makasih ulasannya 🙏😊

    BalasHapus
  2. Ulasan buku ini hampir mewakili spoiler yang sebenarnya, tapi cukup membuat daya tarik pingin membaca lebih lanjut ya

    BalasHapus
  3. karena saya kesulitan bikin puisi tentang cinta, nampaknya buku ini bisa menghantarkan saya untuk belajar tentang puisi cinta. jadi ini sebetulnya menceritakan tentang apa sih kak? pencarian jati diri kah atau cinta? atau keduanya? wow

    BalasHapus
  4. Karya tulis yang puitis itu sangat menyejukkan memang. Indah dan membuat imajinasi kita lebih melanglang buana. Aku suka sekali, walau sudah lama tidak punya banyak kesempatan membaca novel.

    100 Toushand Promises sepertinya sangat layak menjadi teman me time yang syahdu.

    BalasHapus
  5. Tertarik sama latar tempat yang kontras dari model kekinian ala Korea dan tetiba jatuh di negara yang berbalik 180 derajat. Penasaran dengan detail cerita, jadi pengen baca juga, hehe.

    BalasHapus
  6. Buat yang suka puisi kayak saya pasti senang deh ini baca novelnya. Soalnya bikin puisi itu susaaaaah. hihihi.

    BalasHapus
  7. I love this book. Banyak bahasa yang puitis nan syahdu sehingga ingin terus membacanya.

    BalasHapus
  8. Sedikit kalimat-kalimat kutipan dari novel itu menggelitik saya untuk tahu lebih banyak lagi kalimat-kalimat lainnya. Masukin whishlist ah, semoga segera bisa kebeli dan bisa menikmati novelnya

    BalasHapus
  9. Ini buka 1000 janji ini ambil latar Korea dan Palestina gitu ya kak? Kebayang bagaimana si penulis memaadykan 2 latar negeri yang berbeda. Penasaran jadinya sama buku ini

    BalasHapus
  10. Sudah lama tidak membaca novel bertabur kalimat puitis seperti ini, nggak yakin juga masih sanggup membaca cerita berjenis ini, hehe. Tapi, kalimat-kalimatnya inspiratif juga. Bisa dijadikan quote atau pesan spesial.

    BalasHapus
  11. buku yang bagus dan menarik banyak kata" atau kalimat yang mudah di mengerti untuk orang awam

    BalasHapus
  12. Masyaallah yg mereview novel A Thousand Promises ini berhati lembut ya, sama tanah Palestina ada rasa rindu, huhu... nice share Mbasay

    BalasHapus
  13. Bisa masuk daftar tunggu baca nih. Awalnya tertarik karena setting di Korea, terus kok unik sampe ngebahas Palestina juga. Sambil menikmati bait puisi, seru nih kayaknya

    BalasHapus
  14. Wah keren nih. Saya suka buku yang puitis gitu, apakah sudah tersedia di gramedia mbak?

    BalasHapus
  15. Membaca judulnya saya merasa seperti pernah memnaca dan kenal. Kemudian setelah membaca nama penulisnya, oh iya saya kenal beliau.

    Selalu sesih kalo bicara soal Paleatina. Semoga Allah memberikan pertongan kepada mereka.

    BalasHapus
  16. novel yang menarik sekali untuk dibaca. saya gak pernah baca novel yang puitis soalnya.

    BalasHapus

Hai, silahkan tinggalkan komen, pesan dan kesannya. Tapi maaf untuk menghindari spam dimoderasi dulu sebelum dipublikasi ya.