Finding One Thousand Love From Travelerien


sepanjang perjalanan dari Soeta ke BSD dalam hatiku bertanya-tanya, apa yang membuat mbak Katerine mau menemuiku pagi ini? Bloger keren, juri fenomenal dengan seribu satu kesibukan ini mau meluangkan waktunya buat ngopi cantik denganku. Apakah karena rasa tidak enak karena 2 hari sebelumnya aku todong gitu saja.

"Mbak Rien, aku lusa ke Jakarta. Ketemuan hyuks.." todongku kala itu di pesan whatsapp.

Padahal siapalah aku? Seorang Bloger daerah, yang baru ketemu sekali pas event Asus kemarin. Aku nya aja yang sok kenal sok dekat. Sengaja pengen dekat juga dink biar ilmu-ilmunya mbak Rien ditularkan, biar pintar nge-blog, biar pintar nulis, cari bocoran biar kalau ikutan lomba bisa menang, bagaimana menulis blog yang baik agar sesuai selera juri dll.

Tapi apakah semua itu aku dapatkan jawabannya? Ternyata enggak saudara - saudara. Mencuri ilmu itu tak semudah mencuri dompet penumpang bis atau kereta api (eh sebenarnya nggak punya pengalaman nyopet juga sih wkwkw) niat dihati pengen mencuri ilmu tapi yang ada kami berdua malah sibuk ngerumpi ha ha - hi hi sampai tak terasa waktu 1 jam berlalu dan kami harus berpisah. Sad mode on.

Jumpa Pertama Dengan mbak Katerina. 

Aku ketemu pertama kali dengan mbak Rien pas acara Asus. Bahagia pasti ketemu dengan anak Multiply. Minimal nggak terlalu asing namanya. Tapi sayang penampilan mbak Rien ini menipuku. Jauh dari ekspetasi kacamataku Sebelumnya. Iya, Doski kan emak-emak dengan dua putra-putri, trus bagaimana bisa secantik dan se-energik gini? Kayak baru umur 25 an tahun gitu ckckck. kebanting gaes kebanting. Aku pakai gamis, doski pakai long outers gitu 🤣🤣

Setelah pertemuan pertama yang agak serius, dilanjut dengan nge-bolang setengah harian dengan mbak Rien dihari keduanya. Nah hari kedua ini baru bocor cerita apa saja, aku makin terpesona dong. Ada ya orang baik banget begini?. Sharring ilmu pengetahuan tanpa ragu dan tanggung-tanggung. Makin fall in love sih. Dan entah mengapa aku sudah merasa dekat aja.


Kadang rasa rindu itu mengalahkan logika. Dan kali ini aku mengakuinya. Aku rindu aja pengen ketemu mbak Rien. Pengen chit-chat aja meski nggak tahu bakal ngomong apa ha ha. She's just like my sister. Guru ngeblog ku juga. Mungkin kalau dia nggak perduli, nggak bakal ngasih tahu dasar nulis di blog harus bagaimana, misalnya harus rapi kanan kiri, huruf capital yang jarang aku perhatikan dll

Jadi pas kemarin ada lomba Ngeblog Asus dan Lagoom Skandinavia yang mbak Rien sebagai jurinya aku semangat banget mengikutinya. Sempat nulis di semua lombanya bahkan. meski nulisnya awur-awuran. Dan si mbak sist Rien ini jujur banyak membantu.

Tulisan kamu spasinya kebanyakan. Nggak enak dilihat di kompi (iye mbak saiya nulisnya pakai hape sih), tulisan harusnya rapi, teliti lagi huruf capital nya, dan yang terakhir dibilangin tulisan kamu kurang Greget wkwkw. Bingung kan, ya sudah santai saja. Saya yang dinasehati saja santai.

Ribuan milles to meet You.



Awalnya aku janjian sama mbak Rien senin malam. Hari gini asal ada Gojek kan aman mau kemana saja. Eh tapi mbak Rien khawatir kalau melepaskan aku malam-malam dari Serpong ke Tanah Abang. Please deh mbak, aman aja kali. Bismillah. Tukang jalan aku ini mbak, dont worry be happy.

Padahal kalau menurutku sih jarak Serpong ke Tanah Abang dekat banget. Hanya 25 menitan kalau naik KRL trus jauhnya dimana? Jiwa doyan ngukur jalanku  mendadak terluka. Aku sering jalan dengan adek pulang-pulang ke penginapan jam 12 malam bahkan sempat sampai menjelang subuh baru pulang dari Ancol. Derita orang udik, ke Jakarta selalu mepet waktunya demi hemat segalanya ya begini.


Lalu janjian berubah sore jam empatan biar jam 6 sore sudah bisa naik kereta menuju Tanah Abang. Tapi bukankah jam segitu jam sibuk? Jam macet-macetnya kalau naik kendaraan umum. Naik KRL pun pasti susah mendapatkan tempat duduk. Dan waktu goggling cari info, tentang kereta api. Ancaman pertama yang menyebalkan ya tentang copet. Sumpah aku trauma karena dulu beberapa kali melihat korban copet di depan mataku.

"Batalin saja ketemuannya, BSD itu daerah Depok lho. Lumayan jauh." Asli ini info yang menyesatkan dari sobat cantikku 🤣 padahal BSD daerah Tangerang wkwkwk.

"Cewek, sendirian, serious mau kesana?"  bisik hati kecilku. "iya nggak papa kan? Toh banyak akses transportasi" bisik hatiku yang lain.

"Naik KRL sendiri bahaya lho, malam pula." tapi kan 1 gerbong banyak ceweknya juga.
Kalau mau simple sih bisa naik go car gitu, tapi kan pasti macet parah.

Sumpah rasanya aku mau nangis waktu bercerita sama beberapa teman dekatku waktu mau pergi ke BSD sendiri. Perkiraanku daerah Jakarta itu sama kaya Balikpapan bedanya paling macetnya saja. Semua dengan mudah dan cepat dicapai. Tapi membatalkan pertemuan? Oh tydak bisa. Aku kan sudah janji, meski dalam hati khawatir. Kebayang suasana malam di belakang stasiun KRL Tanah Abang.

Wait, BSD ini daerah Tangerang kan ya?  Trus ngapain aku muter-muter nggak jelas dari Soeta-Tanah Abang - BSD?  Mending sebelum ke Tanabang aku ketemuan sama mbak Rien dulu. Melepas rinduku dulu, sembari ngopi kopi ter-the-best versinya mbak Rien.






You Might Also Like

5 komentar

  1. Wah hampir remaja nih kak, ada kak Katerina juga yak di Balik Papan wah pasti senang nya itu

    BalasHapus
  2. Asik banget pasti, kalau ketemu terus ngobrol ngalor ngidul. Jadi ngga inget waktu. Yang penting obrolan mah ngalir yaa, kak.

    BalasHapus
  3. seru banget yah bisa ngobrol kesana kemari sampai ga inget waktu hihihi
    semoga bisa ketemu langsung juga sma mba Aisyah, biar ga ketemu di blog mulu huhuhu

    BalasHapus
  4. wah seru banget bisa saling ketemua terus ngobrol macem-macem ya mba. apalagi ketemu blogger keren begini pasti banyak ilmunya hihi. asyik banget

    BalasHapus
  5. Memang kalo orang yang berilmu itu selalu menerapkan ilmu padi ya kak. Makin berisi makin nunduk. Mba katerine, humble banget ya

    BalasHapus

Hai, silahkan tinggalkan komen, pesan dan kesannya. Tapi maaf untuk menghindari spam dimoderasi dulu sebelum dipublikasi ya.